Well, this is my relax time. Ga rileks gimana coba ya, aku udah mulai adaptasi dengan pekerjaan baru selama 2 minggu, eeeh malah di off sepihak sama yang punya perusahaan (hehehe, haruskah aku jadi ownernya??😂). Tapi gapapa ya genks, menjadi seorang jobless atau dalam bahasa gaulnya itu NEET ada hikmahnya ko. Ga percaya??
Nih ya biar ku uraikan satu-satu.
First, jadi seorang jobless itu bakalan buat kamu lebih menghargai pekerjaan yang kamu punya. Soalnya kamu udah pernah ngerasain gimana susahnya persaingan untuk mendapatkan posisi yang pas dengan kemampuanmu di dunia kerja. Eventhough, ada waktu-waktu dimana kita ga suka sama apa yang kita kerjakan, karena ga sesuai dengan keinginan kita. But, inget ya guys, Tuhan aja memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. So, ga usah ngeluh dengan pekerjaan yang kamu dapatkan. Seiring berjalannya waktu, kita pasti bisa menikmati kesusahan yang awalnya jadi pengahalang buat kita ko. (Lhaaa, ngapain aku ngelantur terus nasehatin orang ya? Hahaha)
Kedua, kita bakalan lebih mengasah skill yang kita miliki. Hal ini ada hubungannya dengan pekerjaan ya. Karena setelah mengalami rasanya menjadi seorang jobless kita bakalan tahu sampai dimana level skill yang sudah dimiliki. Saking terbukanya mata kita terhadap persaingan di dunia kerja, tak jarang persaingan itu terjadi antara kita dan teman akrab, maka kita gak akan mau menyia-nyiakan kesempatan agar bisa mengasah skill biar lebih ketjeh lagi di banding pekerja yang lain. (Kealamin yaa..)
Nah, gitu genks. Intinya ya... Nothing useless di dunia ini. Bahkan saat menjadi seorang jobless (kaya aku gini), Tuhan masih aja memberikan hikmah supaya kita gak lantas menyerah dengan keadaan saat ini. Mau kita secerdas Albert Einstein ataupun sehebat Nana Fateema (misalnya ya, heheh) Tuhan akan selalu membuat hamba-hambanya berpikir tentang untuk apa mereka diciptakan. So, jangan pernah mengeluh, karena keluhmu tak pernah menjadi solusi (apalagi mengeluh karena belum punya kerjaan). Jadi tetaplah mengenali potensi diri, mengasah kemampuan dan belajar dari semua hal yang sudah kita lewatkan di setiap waktunya ya. Pokoknya, tidak ada kata menyerah sampai saatnya kita pulang.
Nih ya biar ku uraikan satu-satu.
First, jadi seorang jobless itu bakalan buat kamu lebih menghargai pekerjaan yang kamu punya. Soalnya kamu udah pernah ngerasain gimana susahnya persaingan untuk mendapatkan posisi yang pas dengan kemampuanmu di dunia kerja. Eventhough, ada waktu-waktu dimana kita ga suka sama apa yang kita kerjakan, karena ga sesuai dengan keinginan kita. But, inget ya guys, Tuhan aja memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. So, ga usah ngeluh dengan pekerjaan yang kamu dapatkan. Seiring berjalannya waktu, kita pasti bisa menikmati kesusahan yang awalnya jadi pengahalang buat kita ko. (Lhaaa, ngapain aku ngelantur terus nasehatin orang ya? Hahaha)
Kedua, kita bakalan lebih mengasah skill yang kita miliki. Hal ini ada hubungannya dengan pekerjaan ya. Karena setelah mengalami rasanya menjadi seorang jobless kita bakalan tahu sampai dimana level skill yang sudah dimiliki. Saking terbukanya mata kita terhadap persaingan di dunia kerja, tak jarang persaingan itu terjadi antara kita dan teman akrab, maka kita gak akan mau menyia-nyiakan kesempatan agar bisa mengasah skill biar lebih ketjeh lagi di banding pekerja yang lain. (Kealamin yaa..)
Nah, gitu genks. Intinya ya... Nothing useless di dunia ini. Bahkan saat menjadi seorang jobless (kaya aku gini), Tuhan masih aja memberikan hikmah supaya kita gak lantas menyerah dengan keadaan saat ini. Mau kita secerdas Albert Einstein ataupun sehebat Nana Fateema (misalnya ya, heheh) Tuhan akan selalu membuat hamba-hambanya berpikir tentang untuk apa mereka diciptakan. So, jangan pernah mengeluh, karena keluhmu tak pernah menjadi solusi (apalagi mengeluh karena belum punya kerjaan). Jadi tetaplah mengenali potensi diri, mengasah kemampuan dan belajar dari semua hal yang sudah kita lewatkan di setiap waktunya ya. Pokoknya, tidak ada kata menyerah sampai saatnya kita pulang.
Kerja dimana emang bu ?
BalasHapusDi cirata... pas sebelum kuliah.
BalasHapus