Hari Ini Jangan Gagal lagi
Kemarin adalah ujian hari terakhir di semester 8. Seperti hari-hari sebelumnya, aku mengunduh soal tersebut sekitar pukul 13.00 WIB. Soal ujian Audit Manajemen kuunduh setelah selesai menunaikan shalat dzuhur, lalu tanpa sadar aku tertidur setelah membacanya. aku melanjutkan aktivitasku seperti biasa, dzuhur adalah waktu yang kusukai untuk menyetrika pakaian yang telah menungguku di ruang setrika.
Aku mengetik jawaban ujianku di laptop sekitar pukul 16.30. Dengan kondisi kurang nyaman yang aku rasakan. Entah mengapa, rasa tak nyaman itu bukan menghilang, tetapi semakin membuatku berat dengan diriku sendiri. Aku menghadapi monitor dan mengetik di keyboard, tapi pikiranku entah kemana, berloncatan, berlarian, terbang, dan aku sadar fokusku tidak di sana. Aku mengerjakan ujianku dengan beban di pundak. ingin menangis, tidak fokus, dan tidak bisa duduk dengan sabar. Rasanya semua yang kulakukan itu tergesa-gesa.
aku tidak tahu aku kenapa. yang kurasakan hari kemarin adalah aku ingin segera beranjak dari tempat duduk dan mengalihkan semua perasaan tidak nyaman ini. Aku tidak tahu apa yang kuketik, aku tidak ingin melihat lagi apa yang kuketik. Aku sadar, aku harus melanjutkan agendaku untuk mendengarkan kuliah mini course. Aku melakukannya sembari menemani adik-adikku makan malam di ruang makan. tapi tetap saja, yang kurasakan adalah ketidaknyamanan itu semakin berat. Berat menghantam tubuh dan perasaanku. Aku membawa semua perasaan dan mood buruk itu ke tempat tidur. Sampai akhirnya terbangun di hari ini, aku menyesal dan aku merasa aku gagal.
pagi hari, moodku masih tidak baik. rasanya kerongkonganku tercekat, aku ingin berbicara tapi tidak bisa. Ada perasaan semacam tertekan dan membuatmu ingin menangis dengan deras secara tiba-tiba. Aku mencoba menguraikan perasaan itu dengan bertanya pada diriku melalui catatan di buku.
sudahkah kamu minum? apakah kamu sudah makan?
lalu aku teringat, terakhir kali aku makan adalah hari kemarin, di pagi hari. Setelah itu aku tak memakan apapun lagi, selain satu dua makanan ringan yang kuambil dari meja makan.
apa yang membuatmu tidak nyaman?
aku merasa bodoh. aku merasa bersalah kepada diriku sendiri. aku tidak belajar dengan baik di materi itu. Aku mengutuk diriku yang merasa marah kepada orang lain karena tidak ada yang mau menjelaskan perihal apa yang kutanyakan.
lalu perlahan kuusap mataku, salahku, sekali lagi salahku. kenapa aku tidak berjuang sampai akhir untuk membantu diriku sendiri. aku masih punya waktu sampai pukul 23.59 untuk membaca materi dengan teliti. aku masih punya kesempatan untuk memahami apa yang tidak kupahami. tapi aku memilih memenangkan egoku dan rasa tidak nyaman yang menghampiriku.
hari ini, aku sadar. aku belum banyak membantu diriku sendiri untuk berkembang dan maju. aku masih sering mementingkan ego busukku. bagaimana bisa aku profesional menghadapi dunia, jika aku juga tidak mampu mengendalikan diriku sendiri.
hari ini lamunanku buyar. rasanya aku ingin menampar diriku dengan keras dan berteriak di depan wajahku sendiri. kenapa tidak kau gunakan kesempatan itu dengan baik. bahwa kau juga bisa melakukannya asal kau tidak menyerah.
hari ini aku merasa gagal. berkali-kali kukeluarkan nafas dengan berat. adakah kesempatan lain untukku?
Komentar
Posting Komentar